SEMARANG - Semua ibadah yang dijalankan oleh Muslim bermuara pada membaca doa untuk segala keinginan dan harapan. Ajaran tentang doa bahkan disampaikan sendiri oleh Allah SWT. Seperti yang tertulis dalam Alquran Surat Al Mukmin ayat 60, yang artinya "Mintalah (berdoalah) kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan.".
Hal ini sebagaimana disampaikan Ustadz Haris Budiatna dalam Pengajian rutin yang digelar Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah yang di Masjid Al Hikmah, Kamis (23/11).
Ia mengatakan bahwa Rasulullah Muhammad SAW pun tidak pernah putus dalam berdoa.
“Sebagai manusia pilihan, Rasulullah selalu membaca doa, berharap mendapat segala kebaikan dan perlindungan dari Allah SWT, ” ujar Ustadz Haris.
“Ada sebuah doa pendek yang sangat dalam maknanya dan diharapkan bisa membuka pintu rezeki untuk manusia, karena, memiliki rezeki yang cukup adalah dambaan setiap orang. Pertama Rasulullah mengajarkan bahwa jika kita bertemu pagi dan sore maka dianjurkan untuk membaca : Allahumma innii as-aluka 'ilman naafi'a, wa rizqon thoyyibaa, wa 'amalan mutaqobbalaa, ” sambungnya.
Melanjutkan tausiyahnya, Ustadz Haris menghimbau agar untuk setiap masing-masing untuk mendoakan diri sendiri terlebih dahulu baru selanjutnya mendoakan orang lain.
“Di antara adab dalam berdoa adalah mendoakan diri sendiri terlebih dahulu sebelum mendoakan orang lain. Dari Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika menyebut seseorang, kemudian mendoakan orang tersebut, maka beliau memulia dengan doa untuk diri sendiri terlebih dahulu “ (H.R Tirmidzi, shahih).” Sambungnya.
Majelis ilmu kali ini diikuti Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Tejo Harwanto, Kepala Divisi Administrasi, Hajrianor dan Kepala Divisi Pemasyarakatan, Kadiyono serta Pejabat Administrasi, Pejabat Fungsional, pelaksana, PPNPN dan Mahasiswa magang.