BLORA - Kepala Sub Seksi Pelayanan Tahanan lakukan kontrol proses pengolahan dan cicipi makanan di Dapur Rutan Blora, Senin (09/01/2023).
Pengawasan terhadap proses pengolahan dan kebersihan area dapur adalah prioritas utama dalam penyelenggaraan makanan dan minuman bagi Warga Binaan Pemasyrakatan (WBP). Tak main-main, dalam penyelenggraan makanan di Rutan juga cukup menguras anggaran Negara. Pemerintah benar-benar memperhatikan kebutuhan makan dan minum para Tahanan dan Narpidana. Hal ini semata dilakukan adalah untuk memenuhi hak para WBP.
Terang saja menu-menu yang disajikan untuk para WBP telah memenuhi standar. Dengan kerangka menu sapuluh harian, WBP dipastikan kebutuhan gizinya tercukupi sesuai dengan angka kecukupan gizi (AKG). Penyusunan kerangka menu ini didasarkan pada pedoman yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
Kasubsi Pelayanan Tahanan, Yowan menegaskan bahwa stigma masyarakat selama ini yang menganggap makanan untuk orang-orang yang dipenjara tidak layak itu salah.
“Kami selalu komitmen dalam mencukupi kebutuhan makan dan minum para Warga Binaan, itu merupakan hak utama mereka. Masyarakat yang menganggap makanan di Penjara itu tidak enak atau tidak layak, itu salah. Karena dalam penyediaan makanan di Rutan telah terstruktur secara sistematis berdasarkan pedoman kesehatan”, tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa selama proses pengolahan berlangsung secara bersih dan higienis.
“Kami ada standar pengolahan, selama proses, para pengolah memakai masker, sarung tangan sekali pakai, celemek, penutup kepala, sepatu kedap air dan selalu kami ingatkan terkait kebersihan” pungkasnya.